Hidayatullah.com–Manajemen Ustadz Hariri membenarkan video yang beredar beradegan sang ustadz sedang marah dan bertindak kasar kepada salah seorang jamaah yang hadir. Namun, Dedi Ismail, manajemen Ustadz Hariri, membantah jika Ustadz Hariri menginjak kepala pria malang yang disebut bernama Mang Entis itu.
“Tidak diinjak, itu hanya tehnik kuncian pencak silat Ustadz Hariri,” kata Dedi Ismail dalam perbincangan dengan hidayatullah.com, Kamis (13/02/2014).
“Tehnik kuncian pencak silat” yang dipraktikkan Ustadz Hariri tersebut, menurut Dedi, hanya sebagai langkah antisipasi atas tindakan pria berjaket hitam tersebut yang dinilainya telah bertindak tidak sopan kepada sang ustadz.
Saat dalam keadaan “dikunci” tersebut, Mang Entis juga tampak merunduk seperti bersujud.
Disebut-sebut saat itu Entis dipaksa mencium kaki sang ustadz yang berambut gondrong ini. Lagi lagi juga dibantah sang asisten.
“Tidak benar, Ustadz Hariri sama sekali tidak minta dicium kakinya. Ustadz Hariri hanya bilang, jangan macam-macam dan memintanya untuk bersikap sopan dalam Bahasa Sunda,” kata Dedi.
Seperti diketahui, sebelumnya, dalam tayangan video berdurasi 03.03 menit di Youtubeberjudul “Ustad Hariri Ngamuk Dan Injak Kepala Orang”, sang ustad terlihat marah dengan ditonton jamaah dan anak-anak.
Dalam video tersebut, sang ustad yang juga kerap bermain film di sejumlah sinetron ini memarahi seorang pria dengan bahasa Sunda.
Hariri memarahi seorang pria yang belakangan diketahui sebagai operator sound systemacara pengajian itu yang diketahui bernama Mang Entis. Hariri murka sesaat usai meminta pria malang itu untuk meninggikan audio sound.
Operator bernama Entis itu menanggapi permintaan sang ustadz dengan nada tinggi.
“Nadanya tinggi seperti menantang berkelahi,” kata Dedi menggambar situasi.
Nampak Ustadz Hariri yang duduk di kursi mengenakan baju serbaputih, dan kepala diikat sorban, dan berkacamata, itu marah besar hingga terjadilah peristiwa yang akhirnya banyak ditayangkan di Youtube.
Adegan sang ustad ini berakhir tatlaka muncul seorang pria bergamis oranye melerai dan menarik tangan Ustadz Hariri.
Seperti diketahui, Hariri Abdul Aziz adalah salah satu dari lima da’i muda yang lolos saat finalis dalam Kontes Audisi Dai TPI (ADI) di mana Grand Final nya berlangsung di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, tahun 2005.
Selain menjadi pengasuh Majelis Mazidah Aswaja dia juga mengelola pesantren Ma’had Muhyidin bin Yasa Ahlisunnah Waljamaah di Nagrak, Cangkuang-Banjaran, Kabupaten Bandung *
Tiada ulasan:
Catat Ulasan